# EFEK MAKANAN TERHADAP KARAKTER MANUSIA
Widya blogku,,, Berawal dari keinginan untuk belajar

Rabu, 19 Januari 2011


Home » EFEK MAKANAN TERHADAP KARAKTER MANUSIA

EFEK MAKANAN TERHADAP KARAKTER MANUSIA

Oleh Drs. Nyoman Partha :

Tubuh manusia terdiri dari berbagai sel - sel hidup yang tidak terhitung banyaknya. Sel - sel itu tumbuh dan berkembang atas bantuan makanan yang kita makan, karena itu sifat dan perangai dasar dari sel tubuh kita sangat dipengaruhi oleh jenis-jenis makanan yang kita makan tiap hari. Reaksi - reaksi yang terjadi didalam sel pada akhirnya akan mempengaruhi kecendrungan pikiran. Karena itu kita harus memlilih diet yang benar, karena makanan dan pikiran sangat erat kaitannya. Setiap jenis makanan, entah baik atau buruk, janganlah dimakan sembarangan karena dapat mengakibatkan degradasi mental. Degradasi mental ini akan menumpulkan kemampuan wiweka kita, sehingga kemampuan beda membedakan antara yang baik dengan yang buruk, yang benar dengan yang salah tidak lagi bias dipertimbangkan.
Dewasa ini para produsen dan juga para konsumen sudah sama-sama tidak memiliki disiplin dan nilai moral yang tinggi, sehingga produsen dengan sangat leluasa mencampur jenis makanan dan minuman dengan campuran bahan-bahan kimia, yang tidak layak dicampurkan pada makanan dan minuman, lalu dikonsumsi oleh para konsumen yang kurang memahami filsafat makanan, ditambah lagi pengawasan yang tidak ketat dari aparat yang berwenang, maka kehancuran umat manusia sudah tidak terhindarkan lagi. Maka tidak mengherankan lagi apabila media masa selalu menayangkan dan menyajikan berita tentang keracunan manusia akibat makanan dan minuman, yang teranyar adalah korban jiwa akibat menenggak miras oplosan bermetanol.
Seringkali kita makan makanan tanpa mengetahui sifat-sifat intrinsik dari makanan yang kita makan. Dalam ajaran agama Hindu kita mengenal 3 jenis makanan, yaitu :Makanan Sattvik ialah makanan yang dapat menumbuhkan sel-sel yang sattvika dan dengan demikian akan mendukung kesejahteraan fisik, mental dan spiritual. Contoh makanan sattvika : nasi, gandum, sayur-sayuran, jenis polong-polongan, buah-buahan, susu dan olahan susu. Makanan Rajasika, ialah makanan yang baik untuk tubuh namun bisa baik atau tidak baik bagi pikiran. Contoh makanan rajasika : coklat, kopi, the, soda, kola, cabe merah dsbnya. Makanan tamasika, ialah makanan yang berbahaya bagi pikiran dan bias baik atau tidak baik bagi tubuh. Seperti : daging dan ikan, telur, bawang merah, bawang putih, cendawan, tambakan, miras, bir, durian, terung putih dsbnya.
Menyimak dari ketiga jenis makanan tersebut diatas, maka seharusnyalah kita dapat mengikuti dictum “Aha’ras Huddhao Sattvashuddih” yaitu diet yang sattvika akan memberikan tubuh yang sattvika, dan tubuh yang sattvika akan memencarkan aura atau kecemerlangan. Namun sesungguhnya hai ini tidaklah gampang, karena sebagaimana kita ketahui, bahwa tingkat kesadaran setiap orang berbeda-beda. Sebagian memiliki kecendrungan ke duniawian yang sangat kuat dan sebagian  lagi telah memiliki kesadaran yang halus.
Bagi meraka yang kecendrungan duniawinya sangat kuat tidaklah mudah diarahkan menuju jalan spiritual, lebih-lebih mereka yang tidak melakukan praktek sadhana. Itulah sebabnya timbul kesalahpahaman tentang pengertian “ Panca Makara” (lima M), yaitu MAdya (anggur), Mamsa (daging), Matsya (ikan), Mudra (berbagai macam makanan) dan Maithuna (persatuan seksual), yang diajarkan dalam Tantra Yoga.
Berikut  ini akan dijelaskan salah satu bagian Panca Makara (lima M) yaitu Madya. Madya  arti kasarnya adalah minuman keras (anggur). Anggur dalam bahasa sansekerta disebut somadhara atau somarasa. Seorang aspiran spritrual (sadhaka) yang tekun melakukan Madya Sadhana akan dapat mencapai tingkat “ekstasi” yang tinggi (kegembiraan yang luar biasa)., yamh menyebabkan dia seperti orang mabuk (sadhaka yang mabuk). Melalui meditasi yang halus dan kuat, hormon yang terdapat pada Sahasra’ra Cakra teraktifkan. Sebagian dari fungsi cakra ini dikendalikan oleh bulan yang dalam bahasa sansekerta disebut “Soma”.
Karena itu hormone pineal yang mengalir dari Sahasra’ra Cakra, yang dapat “memabukkan” madya sadhaka disebut somadhara atau somarasa.
 “Somadha’ra Kshared ya’tu Brahmarandhra’t Vara’nane ; Piitvanandamayastva’m   sa Eva Madya Sa,dhakah“
Kalau seseorang sadhaka (penekun spritiual)telah memiliki kecintaan yang sangat mendalam terhadap Nirvikara Niranjana Parama Brahma, sehingga menyebabkan lenyapnya fikiran, intelek dan ego, dan keadaan sedemikian itu nampak seperti orang mabuk yang dapat dinamakan “Madya Sadhaka”
“ Yaduktam’ Parama Brahma Nirvika’ra’m Nirainjanam ;  Tasmin Pramadanajnana’m Tanmadyam’ Parikiirttitam” 

0 komentar:

Posting Komentar